Media Center STAI-“Al Adabu Fauqal ‘Ilmi” sebuah pepatah dari negeri Arab yang masih melekat kepada kita. Bahwasanya adab itu lebih tinggi kedudukannya dari pada ilmu. Penting diingat dan diterapkan bagi kita kaum muslim yang sedang menempuh pendidikan di sekolah tinggi bernafaskan Islam.
Sebuah pengantar dari penulis, melihat fenomena yang terjadi dan masih hangat di jagad sosial media. Seorang guru Madrasah Aliyah di Kota Demak dibacok murid kelas X di sekolah itu. Pelaku langsung kabur usai melakukan tindakan tersebut.
Dilansir dari detik.news prahara terjadi akibat ketidakpuasan tersangka terhadap nilai ujian yang diberikan oleh korban. Wajar apabila nilai yang diberikan oleh gurunya minim lantaran sang murid memang jarang bersekolah.
Peristiwa tersebut menunjukkan minimnya kualitas sebuah metode pengajaran. Jikalau hari ini kurikulum yang digaungkan adalah kurikulum merdeka, dimana pendidikan karakter menjadi nilai utama yang menjadi dasar berpendidikan.
Penting sekali penulis rasa penerapan pendidikan karakter kepada seorang siswa sedini mungkin. Bahkan kesadaran ini bukan hanya diterapkan di sekolah saja, namun keluarga sebagai lingkungan utama pembentuk sebuah karakter anak. Hingga karakter yang beradab, berakhlak dan bermoral dapat tercipta.
Pendidikan karakter mulai ramai dibicarakan kembali pada dua dekade belakangan ini. Hal ini terjadi seiring timbulnya kesadaran para pelaku dunia pendidikan tentang perlunya pendidikan karakter untuk mencapai cita-cita pendidikan.
Program pendidikan yang bertumpu pada pembentukan karakter ini berangkat dari keprihatinan atas kondisi moral yang cenderung merosot belakangan ini, ditandai dengan banyaknya kenanakalan remaja, kejahatan kriminal, sampai kekejaman terorisme.
Pembentukan karakter ini didasarkan pada kebutuhan untuk menggunakan pengetahuan sebagai sarana agar saling mengayomi bukan untuk menghantam sehingga dapat membangun lingkungan yang harmonis.//M.F
